top of page
  • Writer's pictureSosial Bisnis Indonesia

Cara Menghitung Formula Konversi Kayu Log terhadap Kayu Gergajian

Agar pemanfaatan kayu mencapai tingkat optimal, perhitungan volume log kayu dan transformasinya menjadi kayu gergaji merupakan tahapan krusial dalam proses produksi dan perdagangan kayu. Dalam artikel ini, akan dibahas secara mendalam metode-metode yang umumnya digunakan untuk mengukur dan mengelola kedua aspek tersebut.




 

Menghitung Volume Log Kayu

Volume log kayu merujuk pada jumlah ruang yang ditempati oleh suatu log. Perhitungan volume log kayu dapat dilakukan dengan berbagai metode yang dapat dipilih bergantung pada bentuk log dan ketersediaan alat ukur yang digunakan.



Beberapa metode umum yang sering diimplementasikan biasanya melibatkan pendekatan matematis dan geometris, serta menggunakan alat ukur seperti caliper atau pita pengukur. Memahami berbagai metode perhitungan penting untuk menentukan volume log kayu dengan akurat, serta memastikan efisiensi dalam proses produksi dan perdagangan kayu.


Berikut adalah beberapa metode yang seringkali digunakan:


Rumus Smalian

Rumus Smalian adalah metode yang paling sering digunakan untuk menghitung volume log kayu bundar. Rumus ini menggunakan diameter pada dua titik (pangkal dan ujung) dan panjang log untuk menghitung volume. Metode Smalian ini cocok digunakan untuk mengukur volume kayu bundar dengan diameter kecil dan sangat berguna untuk mengukur kayu yang memiliki bentuk yang tidak teratur atau berlekuk.


V = (0,7854 x (D² + d²) x L) / 10000


Keterangan:

V = Volume log kayu (m³)

D² = Diameter pangkal log kayu (cm)

d² = Diameter ujung log kayu (cm)

L = Panjang log kayu (m)


Rumus Huber

Rumus Huber adalah metode yang lebih detil untuk menghitung volume kayu bundar. Dalam metode ini, diameter kayu diukur pada tiga titik, yaitu pangkal, tengah, dan ujung kayu. Kemudian, nilai rata-rata diameter digunakan untuk menghitung volume kayu dengan menggunakan rumus Huber. Metode ini mempertimbangkan variasi diameter pada panjang kayu, sehingga diharapkan memberikan hasil yang lebih akurat.


V = (0,7854 x D² x L) / 10000


Keterangan:

V = Volume log kayu (m³)

D = Diameter rata-rata log kayu (cm)

L = Panjang log kayu (m)


Rumus Brereton

Pendekatan Brereton metric merupakan metode yang paling sering digunakan oleh SOBI untuk mengukur volume kayu. Berikut adalah rincian proses tahapan perhitungannya:


1. Penetapan Diameter



Keterangan:

B = Pusat bontos

Bp = Bontos pangkal

Bu = Bontos ujung

d1 = Garis tengah terpendek pada Bu (cm)

d2 = Garis tengah terpanjang pada Bu (cm)

d3 = Garis tengah terpendek pada Bp (cm)

d4 = Garis tengah terpanjang pada Bp (cm)


Penetapan diameter untuk mencari volume dengan menggunakan Tabel A:

Ukur garis tengah terpendek (d1) dan garis tengah terpanjang (d2) melalui pusat bontos (B) pada bontos ujung (Bu), kemudian ukur garis tengah terpendek (d3) dan garis tengah terpanjang (d4) melalui pusat bontos (B) pada bontos pangkal (Bp), tanpa kulit.


Diameter kayu (d) kemudian ditetapkan dengan menggunakan persamaan sebagai berikut:



Keterangan:

d = Diameter kayu (cm)

dp = Diameter pangkal (cm)

du = Diameter ujung (cm)


Penetapan diameter untuk mencari volume dengan menggunakan Tabel B:

Pengukuran diameter untuk mencari volume log kayu dengan Tabel B hanya dilakukan terhadap Bu, yaitu dengan mengukur garis tengah terpendek (d3) dan garis tengah terpanjang (d4) melalui pusat bontos (B), kemudian dirata-ratakan.


Diameter kayu (d) ditetapkan dengan menggunakan persamaan sebagai berikut:



2. Penetapan Panjang


Panjang ditetapkan dengan cara mengukur jarak terpendek antara kedua bontos sejajar sumbu kayu dalam satuan meter dengan kelipatan 10 cm.


Contohnya:

NO

PANJANG HASIL PENGUKURAN

PANJANG KAYU

1

6,50 m

6,50 m

2

4,19 m

4,10 m

3

2,09 m

2,00 m


3. Penetapan Volume


Selanjutnya, berdasarkan angka diameter (d) dan panjang (p), maka volume log kayu dapat ditetapkan dengan melihat daftar Tabel A dan Tabel B.


*Catatan:

  • Tabel A dan Tabel dapat dilihat pada lampiran link ini.

  • Untuk log kayu yang menggunakan Tabel A, apabila mengandung cacat-cacat yang dapat mereduksi atau mengurangi volume, maka volume kayu bundar harus dikurangi dengan volume cacat tersebut, dengan menggunakan persamaan:


Vb = Vk - Vc

Keterangan:

Vb = Volume bersih (m3)

Vk = Volume kotor (m3)

Vc = Volume cacat (m3)


Alat Ukur Volume Kayu Lainnya

Selain metode penghitungan manual, perhitungan volume log kayu juga dapat dilakukan dengan menggunakan berbagai alat ukur modern, seperti dendrometer atau perangkat ukur volume log kayu digital. Pada era saat ini, juga telah banyak tersedia perangkat lunak khusus yang dapat mempermudah proses penghitungan volume log kayu. Perangkat lunak ini umumnya memanfaatkan data yang dimasukkan oleh pengguna, seperti diameter dan panjang log kayu, untuk kemudian secara otomatis menghasilkan perhitungan volume yang akurat. Penggunaan alat-alat dan perangkat lunak ini tidak hanya meningkatkan akurasi, tetapi juga memberikan tingkat efisiensi yang tinggi dalam mengelola data volumetrik kayu, mempercepat, serta menyederhanakan proses.


Menghitung Konversi Log Kayu terhadap Kayu Gergaji

Setelah proses penebangan log kayu dilakukan, langkah selanjutnya adalah pengolahan. Pada tahap ini, log kayu akan menjalani proses penggergajian, yang nantinya menghasilkan kayu gergaji. Oleh karena itu, perlu dilakukan perhitungan konversi log kayu terhadap kayu gergaji.



Perhitungan konversi log gergaji melibatkan penggunaan rumus berikut:


Konversi = (Volume Kayu Gergaji / Volume Log Kayu) x 100%


Contohnya:


Sebuah log kayu dengan diameter 40 cm dan panjang 4 meter diproses menjadi kayu gergaji dengan ketebalan 2 cm. Volume log kayu dihitung menggunakan rumus Smalian dan diperoleh volume 0,64 m³. Volume kayu gergaji dihitung dengan mengalikan luas penampang (40 cm x 2 cm) dengan panjang (4 meter), menghasilkan volume 0,32 m³. Konversi dihitung menggunakan rumus di atas menghasilkan nilai berikut:


Konversi = (0,32 m³ / 0,64 m³) * 100% = 50%


Berarti dari 100% volume kayu log, hanya 50% yang menjadi kayu gergajian. Sementara itu, sekitar separuh sisanya bisa jadi terbuang melalui proses pengolahan menjadi menjadi serbuk gergaji maupun serpihan kayu.



Penting untuk dicatat bahwa perhitungan konversi ini sangat dipengaruhi oleh berbagai faktor, mulai dari jenis kayu yang digunakan, diameter log, hingga metode penggergajian yang diterapkan.


Faktor-faktor yang mempengaruhi konversi kayu log kayu terhadap kayu gergaji antara lain:


Jenis kayu

Kayu keras umumnya memiliki tingkat konversi yang lebih rendah dibandingkan dengan kayu lunak. Kayu dengan kepadatan tinggi (misalnya, jati, ulin) menghasilkan lebih sedikit kayu gergaji dibandingkan dengan kayu dengan kepadatan rendah (misalnya, pinus, sengon).


Diameter log

Log dengan diameter yang lebih besar umumnya menghasilkan lebih banyak kayu gergaji dibandingkan dengan log dengan diameter yang lebih kecil. Diameter log yang lebih besar memungkinkan untuk menghasilkan potongan kayu gergaji yang lebih lebar dan lebih tebal.


Metode penggergajian

Pemilihan metode penggergajian memiliki dampak signifikan terhadap hasil akhir konversi.


  • Penggergajian plain: Metode ini menghasilkan jumlah kayu gergaji yang lebih besar, namun, berkompromi pada tingkat kualitas yang sedikit lebih rendah. Penggunaan metode ini sering diutamakan ketika kebutuhan akan kuantitas produksi tinggi.

  • Penggergajian quarter sawn: Lebih berfokus pada menghasilkan kayu gergaji dengan kualitas yang lebih tinggi, meskipun konversinya cenderung lebih rendah. Metode ini umumnya dipilih ketika kualitas estetika dan ketahanan kayu menjadi prioritas utama.

  • Penggergajian rift sawn: Metode ini menghasilkan kayu gergaji dengan kualitas tinggi dan konversi yang lebih tinggi dibandingkan dengan penggergajian quarter sawn. Metode rift sawn seringkali dianggap sebagai opsi yang paling optimal ketika menggabungkan antara kualitas superior dan tingkat produksi yang signifikan.


Ketebalan kayu gergaji

Kayu gergaji yang lebih tebal memiliki konversi yang lebih rendah dibandingkan dengan kayu gergaji yang lebih tipis.


Kerusakan log

Log yang memiliki kerusakan, seperti lubang atau retakan, akan menghasilkan konversi yang lebih rendah.


Keterampilan tukang gergaji

Tukang gergaji yang terampil dapat menghasilkan konversi yang lebih tinggi dengan meminimalkan limbah.


Memilih Metode yang Paling Sesuai

Dengan semakin mendalamnya pemahaman terhadap berbagai rumus penghitungan volume log kayu, Anda akan menjadi lebih ahli dalam menghitung volume log kayu secara akurat. Pilihlah rumus yang sesuai dengan jenis, tujuan penggunaan, bentuk, dan karakteristik log yang sedang diukur, dan pastikan setiap tahapan pengukuran dilaksanakan dengan cermat untuk memperoleh hasil yang optimal.



Penting untuk diingat bahwa tidak ada rumus yang dianggap sebagai standar universal yang paling benar. Setiap metode memiliki kelebihan dan kekurangan, serta sangat bergantung pada kondisi spesifik pengukuran. Inilah alasan mengapa penting untuk memahami setiap perbedaan antar rumus dan mengaplikasikan metode yang paling sesuai dengan kebutuhan spesifik.


Terakhir, jangan lupakan langkah krusial untuk mengkonversi volume ke dalam unit yang relevan dengan kebutuhan. Hal ini akan meningkatkan keterbacaan dan kemudahan interpretasi dari hasil pengukuran.


Tentang PT SOBI 

PT SOBI, 100% FSC certified supplier dari Indonesia dengan +15 tahun pengalaman. Kami menyediakan supply kayu log jati, mahoni dan sengon dari 4 lokasi hutan rakyat di Pulau Jawa. Jika Anda mencari kayu FSC berkualitas tinggi yang mendukung keberlanjutan, kirimkan email kepada kami di PT SOBI melalui link dibawah ini. Temukan keunikan kayu kami dan sambut era baru dalam penggunaan kayu yang ramah lingkungan bersama PT SOBI.



Sumber:



37 views0 comments
bottom of page